Figure Out
Sunday, November 16, 2008
KeGelisahan Terdalam


Satu pagi di awal tahun 2006 sehabis shalat Duha...


“Ya Allah hari ini aku ingin menyampaikan kegelisahan yang sangat dalam hati ini. Sungguh aneh memang kegelisahan ini. Letak kegelisahan ini ada disatu ruang hati yang tidak terlihat mata manusia. Entah mengapa aku merasa tidak bahagia padahal bisa dibilang saat ini aku cukup beruntung sebagai manusia. Allah telah memberikan keluarga besar dan teman-teman yang sangat sayang padaku. Aku juga punya pekerjaan dengan gaji yang sangat cukup. Pokoknya bisa dibilang aku cukup kasih sayang dan cukup materi. Lalu kenapa aku harus gelisah? Apa hanya aku saja yang merasakan gelisahan ini?”


Sekelebatan gambar yang mungkin bisa diibaratkan seperti potongan film dokumenter hadir di kepala ini. Silih berganti rekaman kisah hidup kembali diputar dan disana tergambar diriku bersama keluarga, teman-teman ( baik teman masa kecil maupun teman-teman sampai saat ini). Hingga potongan film dokumenter itu terhenti di satu kisah dimana-mana teman kuliah asyik mengobrol kesana kemari. Sosok-sosok muda ini tampil beda seolah-olah tak ada yang bisa mengusik kebebasan berekspresi mereka. Namun terkadang dengan mudahnya mereka terbawa arus dan menjadi korban zaman. Ya,korban zaman itu adalah teman-temanku, mungkin juga teman-temanmu?


Lalu film dokumenter dikepala ini berputar lagi lalu terhenti di masa SMP, terekam kisah nyata teman SMP yang meninggal karena Over Dosis, teman kuliah yang ketahuan nge-drugs, adik teman kuliah yang masuk penjara karena narkoba, lalu merembet ke kisah teman kuliah yang hamil diluar nikah, playgirl kampus yang suka morotin cowok-cowok, playboy kampus yang suka tebar pesona. Kejadian-kejadian tadi bukan bagian cerita pemanis film layar lebar di bioskop-bioskop tapi benar-benar NYATA terjadi disekitarku dan disekitar kalian bukan?.


Lalu frame film dokumenter berubah haluan ke tempat lain, ke keluargaku. Peristiwa ditahun 98-99 yang pernah membuat keluarga kami berubah total kembali diputar. Aku melihat diriku yang masih di SMP kelas 3. Saat itu diriku sedang menghadapi ujian EBTANAS. Sedih menyerang karena aku merasa sangat sendirian. Ya,saat itu ibuku sedang sakit sangat serius sehingga bapak harus selalu menemani ibu. Padahal diri ini saat itu sangat membutuhkan dukungan semangat mereka. Tapi aku harus ikhlas karena ada hikmah yang sangat besar dibalik peristiwa besar saat itu. Ya,kami sekeluarga menjadi lebih tangguh dan dewasa. Kini kamipun masih terus belajar menjadi manusia yang lebih baik.


Film dokumenter di ruang memori ini belum selesai diputar. Indonesia, negeri dimana aku tinggal diserang bencana tiada henti, penyakit aneh bermunculan dan kisah pemerintahan yang dzalim serta korup tergambar jelas.

”Ya Allah,aku rasa ada sesuatu yang salah di negara ini, di dunia ini. Ya Allah apakah kami sudah terlalu jauh darimu?”

Aku termenung lama saat itu hingga...”Ya Allah, untuk apa manusia diciptakan di dunia ini? Untuk apa diri ini kau ciptakan? Sesungguhnya manusia diciptakan tidaklah untuk suatu yang sia-sia bukan? Tapi mengapa begitu banyak manusia yang berbuat kerusakan? Mereka merusak diri mereka sendiri,merusak tempat hidup mereka sendiri? ”


Teman-temanku diluar sana gelisahlah dan temukan jawaban akan pertanyaan-pertanyaan atas hidup dengan berada lebih dekat lagi dengan Sang Maha Penguasa Alam Semesta ini lewat shalatmu yang khusyuk tentunya, lewat membaca Al Quran (tidak sekadar membaca tulisan arabnya tapi memahami betul artinya dan betapa hatimu akan bergetar ketika memahami maknanya) dan sering-seringlah berkumpul serta berdiskusi dengan orang-orang shaleh yang berilmu. Jangan berkata bahwa dirimu masih menunggu hidayah. Ingat! Hidayah tidak begitu saja turun dari langit tapi kitalah yang harus berusaha menjemput hidayah itu. Hadirilah majelis-majelis ilmu di masjid disekitarmu atau segera hubungi temanmu yang sekiranya bisa membantu krisis kehampaan/krisis iman ini.


Teman, kutahu cobaan yang datang padamu semakin hari bukannya semakin ringan tapi pastilah semakin berat. Namun ingatlah Allah SWT berfirman "Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan" ( QS: Alam Nasyrah 94:5-6 ).


Oya yang juga sangat penting menurutku adalah jaga baik-baik akidahmu. Jangan tukar akidahmu dengan gemerlap materi atau dengan kenikmatan dunia yang jelas semu.


Ya Allah, kini kutemukan indahnya cahaya Islam. Sebuah perjalanan panjang telah mengantarkan diriku mengenalmu lebih jauh. "Asy hadu allaa ilaaha illalaah, wa asy hadu anna Muhammadar rasuulullaah" ("Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah. Dan aku bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah utusan Allah"). Dan tangisku pun pecah mengingat betapa besar kuasamu Ya Rabb sungguh tidak patut diri ini untuk merasa sombong. Segala yang kupunya saat ini hanyalah titipan. Kelak diri ini akan kembali padamu. Kelak di hari akhir nanti aku akan diminta pertanggungjawaban akan perbuatanku sendiri. Ya Rabb aku bertekad menjadikan hidup ini penuh makna.

posted by fit @ 11:34 PM  
0 Comments:
Post a Comment
<< Home
 
Just Say It All!
:: About Me ::

Name: fit
Home: BeKaSi, Indonesia
About Me: "I'm kinda person who like to see the sunrise,the trees,the blue sky and the rainbow.--What A beautiful gift from Allah The Great that we should be grateful 4 that--"
See my complete profile

:: Menu ::
:: Moslem Space ::
:: News Space ::
:: Design & Copywriting ::
:: Writing Space ::
:: Creative Folks on Space ::
:: Add Some Space ::
:: Search Space ::
:: Previous Post ::
:: Archives ::
Powered by

Free Blogger Templates

BLOGGER